Calon Kanselir Terkemuka Jerman Usulkan Pemotongan Anggaran Sosial
Jerman kembali menghadapi periode gejolak politik. Kali ini, Friedrich Merz, pemimpin Christian Democrats (CDU) yang konservatif sekaligus kandidat kuat pengganti Kanselir Olaf Scholz, menjadi pusat perhatian dengan usulannya untuk merombak anggaran negara dan memotong pengeluaran sosial. Langkah yang cukup berani!
Menurut laporan Bloomberg, Merz, yang menjadi kandidat terdepan dalam pemilu darurat mendatang di Jerman, mengusulkan pemangkasan anggaran sebesar €100 miliar yang sebelumnya dialokasikan untuk kebutuhan migrasi dan sosial. Langkah ini bertujuan untuk mengatasi situasi keuangan negara yang sulit.
Kebijakan ini sangat bertolak belakang dengan kebijakan Kanselir Scholz saat ini, yang berhasil menghindari pemotongan tunjangan sosial meskipun dengan biaya yang signifikan bagi pembayar pajak.
Pada Februari 2025, Jerman akan menggelar pemilu darurat untuk memilih kanselir baru. Pemilu ini dipicu oleh krisis ekonomi yang sedang berlangsung, sebagian besar disebabkan oleh penurunan ekspor dan kenaikan harga energi.
Merz sebelumnya telah mengkritik pemerintah atas kegagalan ekonominya, menuduh mereka mengabaikan isu-isu penting seperti meningkatnya aliran modal keluar. Sebagai tanggapan, ia berencana menurunkan tarif pajak korporasi menjadi 25%, meskipun ia memperingatkan bahwa perbaikan tidak akan terjadi secara cepat.
Terkait inisiatifnya untuk memangkas pengeluaran terkait migrasi, Merz menyerukan pemulangan pengangguran asal Suriah yang tinggal di Jerman.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengusulkan pengalihan sebagian dana pensiun dan tunjangan sosial di Eropa untuk produksi militer. Ia menekankan perlunya mengevaluasi kembali pengeluaran saat ini guna memenuhi target belanja pertahanan yang direncanakan bagi negara-negara anggota NATO.