Permintaan gas akan lampaui permintaan minyak

Menurut perkiraan terbaru yang diberikan oleh BP, permintaan energi global kemungkinan akan melonjak sebesar 30% pada tahun 2035. Sumber energi fosil dapat mengambil posisi terdepan dalam industri bahan bakar dan energi global, mungkin mencapai sekitar 75% dari semua pasokan energi. Saat ini, indikator ini berjumlah 86%. Selain itu, jumlah kapasitas energi terbarukan (terutama tenaga surya dan angin) tumbuh di seluruh dunia. Energi terbarukan kemungkinan akan menjadi pendorong utama pertumbuhan masa depan di sektor energi. Namun, sekarang, permintaan gas lebih banyak daripada permintaan minyak. Peningkatan produksi gas alam cair (LGN) membentuk pasar gas global. Tercatat, industri serpih AS berpengaruh signifikan terhadap pasar gas. Menurut perkiraan BP, pada tahun 2035, pengembangan serpih gas dapat menyediakan dua pertiga pasokannya ke pasar global. “Gas alam tumbuh lebih cepat daripada minyak atau batu bara selama prospek, dengan rata-rata pertumbuhan permintaan sebesar 1,6% per tahun,” Spencer Dale menekankan.

Perkembangan industri petrokimia

Dalam 20 tahun ke depan, industri petrokimia dapat menunjukkan peningkatan signifikan yang disebabkan penambahan jumlah mobil listrik di dunia. Berkat fakta ini, permintaan minyak kemungkinan akan melonjak pada 2030. Spencer Dale memperkirakan bahwa pada 2030-an, permintaan hidrokarbon dapat didorong oleh penggunaan bahan baku dalam produksi produk petrokimia (misalnya, plastik). Pada saat yang sama, berbagai jenis transportasi cenderung mengkonsumsi lebih sedikit bahan bakar daripada sekarang, sehingga membawa perubahan besar di sektor energi global.

Energi hijau menjadi prioritas utama

Menurut Spencer Dale, dalam waktu dekat, energi hijau bisa tumbuh empat kali lipat. Spesialis di bidang ini berpikir bahwa sumber energi terbarukan adalah segmen yang tumbuh paling cepat dari industri energi global. BP memprediksi dalam 20 tahun ke depan, konsumsi energi terbarukan akan melonjak empat kali lipat. Spencer Dale yakin bahwa efisiensi ekonomi yang tinggi dari produksi energi matahari dan angin akan memungkinkan jenis energi ini menarik bagi investor, seperti gas dan batu bara.

Meningkatnya popularitas carpooling dan car-sharing

Para ahli di BP memperkirakan bahwa pada tahun 2035, jumlah kendaraan listrik di dunia dapat meningkat menjadi 100 juta. Ini menyumbang 5-6% dari armada mobil global. Dengan latar belakang ini, mobil self-driving cenderung banyak diminati. Selain itu, semakin banyak orang lebih menyukai cara menggunakan mobil seperti carpooling (lebih dari satu orang bepergian dengan mobil) dan car-sharing (sewa mobil jangka pendek). Spencer Dale berpikir bahwa ini dapat menyebabkan perubahan dramatis dalam industri mobil. Perkembangan pasar mobil self-driving serta mempopulerkan carpooling dan car-sharing dapat mengakibatkan penurunan tajam dalam konsumsi minyak global, ujarnya dengan tepat.

Niat China untuk netral karbon

Saat ini, China merupakan konsumen batu bara terbesar di dunia. Itu sebabnya keputusannya untuk tidak menggunakan batu bara dapat sangat memengaruhi seluruh dunia. Jika China netral karbon, pasar komoditas global kemungkinan akan merosot. Para ahli di BP memperkirakan bahwa pada pertengahan 20-an, permintaan batu bara akan mencapai puncaknya. Peningkatan permintaan dapat dipicu oleh peralihan China ke bahan bakar ramah lingkungan. Saat ini, otoritas negara aktif menangani masalah ini.